SURABAYA, 17 JULI 2024 – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono menerima kunjungan Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya, Christopher Green di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (16/7/2024).
Dalam pertemuan yang berlangsung hangat tersebut, keduanya membahas berbagai hal, mulai industri, perdagangan, investasi, pariwisata hingga pendidikan.
Pj. Gubernur Adhy menaruh harapan besar agar kerja sama bidang industri, perdagangan dan investasi antara Jatim – Amerika Serikat terus dikembangkan. Karena menurutnya, Konjen Amerika Serikat di Surabaya adalah salah satu Konjen yang cukup aktif di Jawa Timur.
“Ke depannya kita perlu kerja sama yang lebih banyak dan intens, serta ada project-project yang bisa menjembatani antara AS dan Jawa Timur,” ujarnya.
Di sektor pariwisata, lanjut Adhy, saat ini pihaknya terus berupaya untuk menambah jumlah wisata domestik yang diproyeksikan Go Internasional. Harapannya, wisata domestik tersebut menjadi destinasi favorit wisatawan mancanegara.
“Kita ada kawasan Gunung Ijen di Banyuwangi yang wisatawan asingnya kebanyakan masih limpahan dari Bali. Kita ingin ada penambahan yang lebih jauh ke wilayah Gunung Bromo hingga Kawasan Wisata Kota Batu,” ungkapnya.
Sementara sektor pendidikan, Adhy ingin menambah kemitraan dengan berbagai unversitas dari Amerika Serikat. Diketahui sebelumnya, Pemprov Jatim telah berhasil bekerja sama dengan dua Universitas Top dunia yaitu King’s College London Inggris dan Western Sydney University (WSU) Australia.
“Kita sudah ada kerja sama dengan King’s College London di Malang dan WSU di Surabaya. Dibanding provinsi lainnya di Indonesia, kita termasuk paling advance perihal kerjasama ini,” terang Adhy
Menyambut baik tawaran kerja sama Pj. Gubernur Jatim, Konjen AS di Surabaya Christopher Green menyatakan ketertarikannya untuk meningkatkan peluang kolaborasi, utamanya di sektor pendidikan. Ia menyebut, bahwa Jawa Timur memiliki history khusus baginya.
“Jawa Timur sangat menarik. Banyak sekali program student exchange dari Jawa Timur. Saya salah satunya yang dulu juga pernah menjalaninya. Semoga ke depannya bisa lebih dari pertukaran pelajar,” pungkasnya.