Surabaya – 23 September 2024 – Petenis dari 30 negara akan ambil bagian di Kejuaraan Tenis ITF Widjojo Soejono International Junior Championship ke-41 Tahun 2024. Turnamen yang digelar di Surabaya pada 27 September hingga 6 Oktober 2024 itu bakal menyuguhkan aksi-aksi petenis mancanegara.
Meski berstatus kejuaraan untuk kelompok umur, para pecinta tenis Tanah Air dipastikan tak akan rugi untuk datang dan menyaksikan duel para petenis muda potensial tersebut.
“Ya, seperti gelaran yang sama sebelumnya, edisi ke-41 ini bakal banyak petenis muda berkualitas yang tampil di sini. Karena, kali ini ITF memperbolehkan kita drawing 48, bukan 32 seperti tahun lalu. Jadi pasti ramai,” ujar Didik Utomo Pribadi, Direktur Turnamen.
Sebagai informasi, sebanyak 650 peserta dari 30 negara akan ambil bagian di kejuaraan ini. Rinciannya, 450 petenis nasional, sekitar 200 petenis mancanegara dari berbagai negara akan tampil di sini.
Adapun 30 negara yang akan meramaikan kejuaraan ini meliputi Thailand, Filipina, Vietnam, Malaysia, Myanmar, Laos, Brunai Darussalam, Srilanka, Timor Leste, China, China Taipei, Amerika Serikat, Kore, Jepang, Singapura, Kamboja, Polandia, India, Australia, Hong Kong, Inggris, Selandia Baru, Banglades, Maccau, Swiss, Jerman, Brasil, Afrika Selatan, Pakistan, dan Saudi Arabia.
Sebanyak 450 atlet nasional akan bertanding dalam enam kategori kelompok umur (KU), yakni KU 8 tahun, KU 10 tahun, KU 12 tahun, KU 14 tahun, KU 16 tahun, dan KU 18 tahun. Sementara atlet mancanegara hanya akan bermain di KU 18 tahun.
Pada babak penyisihan, gelaran ini akan berlangsung di empat venue sekaligus. Selain Lapangan Tenis Kodam V/Brawijaya, juga di Lapangan Marinir Gunung Sari, Lapangan Tenis PDAM Surya Sembada Ngagel, dan Lapangan Tenis Kampus Unesa Surabaya.
“Ini kesempatan bagus bagi atlet-atlet junior Indonesia, khususnya Jatim, untuk merasakan atmosfer bertanding melawan atlet-atlet dari luar negeri. Dengan harapan, dapat melahirkan atlet-atlet muda Tanah Air yang akan berprestasi di kancah internasional,” jelas Didik Utomo Pribadi, Direktur Turnamen.
Bagi Sekretaris Umum Pelti Jatim itu sendiri, turnamen tersebut merupakan ajang yang bagus untuk menempa atlet juniornya agar proses regenerasi tenis Jatim bisa berjalan dengan baik.
“Seperti kita tahu, sudah banyak jebolan Widjojo Soejono yang memiliki prestasi nasional dan internasional. Ini membuktikan turnamen ini memang sarana yang tepat untuk mengasah kemampuan atlet tenis Jatim,” ujar Didik.
Didik mencontohkan nama petenis Indonesia yang kini moncer di turnamen-turnamen internasional. Yakni Aldila Sutjiadi, Chritopher Rungkat dan banyak lagi.
Berkat pembinaan yang berkesinambungan seperti Widjojo Soejono ini pula, tenis Jatim saat ini menjadi yang terkuat di PON XXI 2024 Aceh-Sumut lalu dengan menyapu bersih perolehan medali emas. Prestasi ini sama dengan yang mereka ukir pada PON XX 2021 di Papua lalu.
Didik pun berharap, para atlet nasional mempergunakan ajang ini dengan sungguh-sungguh agar bisa mengambil pelajaran penting untuk meningkatkan kemampuan serta jam terbangnya.
“Jadi, atlet-atlet nasional harus menjadikan pengalaman tanding di kejuaraan ini untuk mengukur dan mengasah kemampuan mereka supaya skill mereka meningkat,” ujar pria yang juga dosen Universitas Pembangun Nasional (UPN) Veteran Surabaya ini.
Didik juga berharap atlet-atlet KU 16 tahun ke bawah mengamati dan mempelajari permainan atlet-atlet internasional. Karena ia yakin, dari situ mereka bisa banyak belajar dan memacu diri untuk terus berkembang.