
SURABAYA, 1 DESEMBER 2025 – Jawa Timur menegaskan posisinya sebagai salah satu motor penggerak ekonomi nasional dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2025.
Di tengah ketidakpastian global, provinsi ini menjadi kontributor Produk Domestik Bruto (PDB) terbesar kedua di Indonesia dengan pertumbuhan ekonomi yang terus menguat sepanjang 2025.
Pada gelaran PTBI 2025 yang diselenggarakan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, para pemangku kepentingan dari pemerintah provinsi, kabupaten/kota, forkompimda, perbankan, akademisi, hingga asosiasi industri berkumpul untuk membahas arah kebijakan ekonomi ke depan.
Presiden Prabowo Subianto menekankan bahwa Indonesia harus percaya pada kekuatannya sendiri, merumuskan kebijakan dengan tenang, dan memberikan solusi cepat bagi masyarakat di tengah tantangan global yang semakin kompleks.
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, turut menyampaikan optimisme terhadap prospek perekonomian nasional. Perry menjelaskan bahwa meskipun tekanan global masih tinggi, perekonomian Indonesia diperkirakan tetap solid dengan pertumbuhan pada 2025 yang mencapai kisaran 4,7–5,5 persen, serta kecenderungan meningkat pada 2026 dan 2027.
Pandangan ini berkaitan erat dengan kondisi daerah, khususnya Jawa Timur yang menunjukkan ketahanan kuat dan menjadi tulang punggung aktivitas ekonomi kawasan timur Indonesia.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, M. Noor Nugroho, menegaskan bahwa ekonomi Jawa Timur tumbuh solid sebesar 5,22 persen secara tahunan pada triwulan III 2025.
Kinerja ini menjadikan Jawa Timur sebagai kontributor terbesar kedua bagi ekonomi nasional, sekaligus menegaskan perannya sebagai simpul utama konektivitas ekonomi dari barat ke timur Indonesia.
“Bank Indonesia memproyeksikan bahwa pada akhir 2025, pertumbuhan ekonomi Jawa Timur akan berada pada kisaran 4,7–5,5 persen, dengan inflasi terkendali pada 2,5 persen,” ujarnya.
Optimisme ini berlanjut pada 2026 ketika ekonomi Jawa Timur diperkirakan menguat menjadi 4,8–5,6 persen, ditopang oleh meningkatnya keyakinan konsumen, penjualan ritel, serta stimulus pemerintah yang terus berjalan.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Plt. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdaprov Jatim, MHD. Aftabuddin RZ, menekankan bahwa Jawa Timur memiliki peran strategis sebagai lumbung pangan nasional dan pusat perdagangan utama kawasan timur.
Menurutnya, keberadaan pelabuhan internasional, bandara besar, jaringan jalan tol, dan kawasan industri yang saling terhubung telah membentuk ekosistem ekonomi yang kuat. Ekosistem ini memungkinkan percepatan investasi, peningkatan aktivitas industri, serta perluasan peluang usaha bagi pelaku UMKM di seluruh wilayah Jawa Timur.