Kediri, 17 Oktober 2024 – Guna memperkuat sektor usaha mikro, kecil, dan menengah, Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Mengah Provinsi Jawa Timur (Diskop UKM Jatim) kembali menggelar kegiatan SERGAP (Serangan Gabungan Pembinaan dan Pendampingan) di Balai Desa Pagung, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri.
Mengutip laman Diskop UKM Jatim, Kamis (17/10/2024), kegiatan ini merupakan bagian dari pembangunan nonfisik sebagai rangkaian dari pelaksanaan TMMD (Tentara Manunggal Membangun Desa) ke-122 yang terselenggara berkat kolaborasi antara TNI, Kementerian/Lembaga, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, dan Pemerintah Kabupaten Kediri.
Kepala Bidang Kelembagaan dan Pengawasan Diskop UKM Jatim, Nanang Abu Hamid, menekankan pentingnya legalitas usaha sebagai fondasi untuk mengembangkan usaha secara berkelanjutan. “Dengan memiliki Nomor Induk Berusaha, usaha-usaha kecil dapat mengakses berbagai program pembiayaan, dukungan pemerintah, dan membuka jalan menuju pasar yang lebih luas, baik di dalam maupun luar negeri,” ungkap Nanang.
Perwakilan dari Diskop UKM Kabupaten Kediri, Erwin Milu Hardiyanto menyampaikan pentingnya strategi UKM berbasis koperasi. Menurutnya, koperasi adalah salah satu jalan untuk memperkuat kelembagaan usaha kecil dan mikro, karena memberikan kesempatan kepada pelaku usaha untuk bekerja sama, berbagi sumber daya, dan memperluas akses pasar. “Dengan membentuk koperasi, para pelaku UMKM dapat lebih mudah mengakses pembiayaan, meningkatkan skala produksi, serta memperluas jaringan pemasaran”, urai Erwin.
Salah satu sorotan utama dalam kegiatan SERGAP ini adalah kehadiran Gatot Siswanto, founder dan owner Gudang Tahu Takwa (GTT), salah satu UMKM unggulan dari Kabupaten Kediri.
Gatot berbagi pengalaman dan perjuangannya dalam mengembangkan usaha tahu hingga dikenal luas di Jawa Timur. GTT, yang memproduksi Tahu Takwa khas Kediri, telah menjadi contoh nyata keberhasilan UMKM yang memanfaatkan peluang pasar lokal dan ekspor.
Melalui kesempatan ini, Gatot menekankan pentingnya inovasi produk dan menjaga kualitas sebagai kunci utama dalam meraih kesuksesan. “Dengan menjaga kualitas produk dan berani mengambil langkah-langkah strategis seperti pemasaran online, kami berhasil menjangkau pasar yang lebih luas,” ungkap Gatot.
Selain pelatihan dan fasilitasi perizinan, kegiatan SERGAP ini juga menawarkan akses ke program pembiayaan yang disediakan oleh Bank BPR Jatim melalui program PROKESRA (Program Kredit Ekonomi Sejahtera). Program ini didesain khusus untuk membantu pelaku UMKM dalam memperoleh modal usaha dengan bunga yang sangat rendah karena sebagian besar bunganya sudah disubsidi oleh pemerintah. “PROKESRA menawarkan kemudahan akses pembiayaan dengan bunga rendah, yang sangat mendukung UMKM dalam meningkatkan kapasitas produksi dan mengembangkan usaha mereka,” terang perwakilan dari Bank BPR Jatim.
Selain pembangunan infrastruktur fisik berupa jalan, gapura, renovasi rumah penduduk yang tidak layak huni, perbaikan sekolah, dan lain sebagainya, sasaran TMMD juga memberikan pembangunan non-fisik, salah satunya berupa peningkatan kapasitas UMKM. Para peserta, yang sebagian besar merupakan pelaku UMKM dari Desa Pagung, diajarkan berbagai aspek penting dalam menjalankan usaha, dimulai dari pengurusan perizinan untuk legalitas usahanya, layanan konsultasi hukum, sertifikasi halal, fasilitasi HAKI, fasilitasi pembiayaan, dan fasilitasi pemasaran melalui misi dagang, ekspor, serta perluasan pemasaran produk dengan platform digital berupa marketplace online.
Kegiatan Sergap pada hari ini menjadi momentum strategis bagi para pelaku UMKM Desa Pagung untuk bangkit dan lebih berdaya saing. Berdasarkan output dan manfaat yang diperoleh masyarakat dari pelaksanaan kegiatan Sergap terdahulu maka diharapkan program serupa dapat terus berlanjut pada masa yang akan datang karena kegiatan ini adalah wujud nyata upaya membangun ekonomi masyarakat melalui pemberdayaan UMKM, serta menciptakan sinergi yang lebih kuat antara pelaku usaha dan Pemerintah.
Kepala Desa Pagung, Supriadi pun menyampaikan rasa syukurnya atas terlaksananya kegiatan Sergap pada hari ini. Menurutnya, program TMMD yang bersinergi dengan SERGAP telah memberikan dampak yang luar biasa bagi kemajuan Desa Pagung, baik dalam bidang infrastruktur maupun pengembangan ekonomi masyarakat.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi para pelaku UMKM di desa kami. Selain membantu pengurusan NIB, program ini juga membekali warga kami dengan keterampilan dan wawasan untuk mengembangkan usaha mereka. Kami berharap, ke depan, Desa Pagung bisa menjadi desa mandiri dengan pelaku UMKM yang semakin kuat,” ujar Supriadi.
Ia juga menambahkan Desa Pagung sedang mempersiapkan pembangunan rest area yang akan menjadi pusat aktivitas UMKM lokal. Rest area tersebut diharapkan menjadi tempat strategis bagi para pelaku usaha desa untuk memasarkan produk mereka kepada wisatawan yang melintasi wilayah tersebut.
“Ini adalah langkah besar untuk mendukung pengembangan ekonomi desa kami, dan kami berkomitmen untuk terus memberikan dukungan penuh kepada UMKM lokal,” imbuhnya.