Jakarta – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) bersama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan Ikatan Pimpinan Tinggi Perempuan Indonesia (PIMTI), menyelenggarakan kegiatan bimbingan teknis pemberdayaan perempuan pada strategi komunikasi pemasaran pariwisata dan ekonomi kreatif melalui konten fotografi dan media sosial di Desa Wisata Tegaljadi, Kabupaten Tabanan.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga hadir secara langsung untuk mendukung dan mengapresiasi para perempuan di Desa Wisata Tegaljadi yang begitu antusias mengikuti kegiataan pemberdayaan tersebut.
“Apresiasi setinggi-tingginya saya ucapkan kepada para perempuan hebat ini yang tak kenal lelah berupaya memajukan daya tarik pariwisata dan ekonomi kreatif di Desa Wisata Tegaljadi, serta terus bersemangat untuk belajar, mengembangkan diri, juga memberdayakan sesama perempuan dengan turut serta berpartisipasi aktif dalam kegiatan bimtek ini. Apresiasi yang luar biasa juga saya berikan kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) beserta jajarannya yang bersama-sama PIMTI menunjukkan komitmennya untuk turut serta membangkitkan pemberdayaan perempuan di Indonesia,” ujar Menteri PPPA dalam keterangan resminya pada Minggu (27/8/2023).
Lebih lanjut dia mengemukakan, perempuan memiliki kekuatan luar biasa dalam memajukan dan menggerakan roda pariwisata dan ekonomi kreatif sehingga pemberdayaannya patut dioptimalisasikan. Potensi tersebut harus terus diasah dan dibimbing guna memberikan hasil maksimal untuk keberlanjutan jangka panjang, salah satunya melalui transformasi digital.
“Berbicara mengenai pariwisata, maka tidak dapat terlepas dari sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang berperan besar dalam menopang ekonomi kreatif di Indonesia. Merujuk data dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM), dari total UMKM di Indonesia, lebih dari setengahnya dimiliki dan dikelola oleh perempuan. Hal ini terbukti jelas ketika krisis moneter 1998, serta ketika pandemi COVID-19, bahwa sektor UMKM yang dimiliki dan dikelola oleh perempuan tetap berjalan dan semakin eksis,” jelas Menteri PPPA.
Meskipun capaian yang cukup menggembirakan tersebut diraih di sektor UMKM, perempuan kerap menghadapi ketimpangan yang dapat dilihat dari berbagai indeks dan data, baik itu pada indeks pembangunan manusia (IPM), indeks pembangunan gender (IPG), dan indeks pemberdayaan gender (IDG) yang masih menunjukkan adanya kesenjangan, utamanya di bidang ekonomi. Lebih spesifik, angka tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) perempuan rendah yaitu 53 persen dibandingkan dengan laki-laki yang mencapai 84 persen pada Agustus 2022.
“Oleh karena itu, selain terus mendorong peningkatan pada angka TPAK perempuan, kita juga harus bersama-sama memaksimalkan potensi perempuan di sektor UMKM, pariwisata dan ekonomi kreatif, hingga terus naik kelas. Melalui transformasi digital, perempuan berpeluang menambahkan penghasilan, meningkatkan prospek pekerjaan, hingga meningkatkan pengetahuan, wawasan, dan kompetensinya yang secara langsung akan berdampak pada ekonomi digital di Indonesia. Kecanggihan yang ditawarkan teknologi mampu mendukung perempuan semakin berdaya dari sisi produksi hingga strategi pemasaran untuk mengembangkan usahanya,” tutur Menteri PPPA.
Lebih lanjut, dia juga menekankan, strategi pemasaran digital melalui konten fotografi dan media sosial khususnya di destinasi wisata sangat diperlukan demi menunjang daya tarik wisatawan terhadap tempat dan juga produk UMKM yang dihasilkan. Pemasarannya pun dapat lebih mendunia.
“Melalui bimbingan teknis ini diharapkan para perempuan, terutama ibu-ibu di Desa Wisata Tegaljati, Kabupaten Tabanan dapat memberikan sumbangsih nyata dalam memajukan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, yang tentunya berkesinambungan dengan pemberdayaan perempuan. Semoga ilmu yang didapatkan hari ini dapat diterapkan, diaplikasikan, dan direplikasi tak hanya oleh pelaku UMK di Kabupaten Tabanan, tetapi juga di seluruh destinasi wisata di tanah air,” tandas Menteri PPPA.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf), Sandiaga Salahuddin Uno turut menyampaikan rasa bangga dan dukungan yang tak terhingga kepada para perempuan di Desa Wisata Tegaljati, juga PIMTI yang turut berkontribusi dalam mewujudkan kegiatan tersebut.
“Konten fotografi dan media sosial memegang peranan penting yang menjadi daya tarik pariwisata dan ekonomi kreatif, terutama setelah bermunculan konten-konten viral sebelumnya. Bimbingan teknis ini tak hanya bentuk pemberdayaan perempuan, namun juga bentuk edukasi dalam meningkatkan pemahaman bagi perempuan bahwa upaya strategi pemasaran digital melalui konten fotografi dan media sosial mampu menarik minat dan daya beli wisatawan untuk berkunjung ke desa wisata,” ungkap Menteri Parekraf.
Dirinya menjelaskan, desa wisata merupakan program unggulan dari Kemenparekraf yang terus digenjot melalui kolaborasi multipihak sehingga setiap lapisan masyarakat yang ada di dalamnya dapat sama-sama berdaya dan berkontribusi aktif dalam memajukan pariwisata unggulan yang ditawarkan.
Dahulu perempuan masih menghadapi tantangan kultural yang menghambat para perempuan untuk berkembang dan membuktikan potensinya. Namun, ketika pandemi COVID-19 menghantam tatanan masyarakat, justru perempuan – perempuan hebat inilah yang berhasil menjadi champions dan membawa kita perlahan-lahan keluar dari keterpurukan yang diakibatkan oleh pandemi yang berkepanjangan.
“Perempuan tak hanya memiliki kecerdasan, kepandaian, dan kepiawaian, tetapi perempuan juga memiliki kekuatan yang mampu memberdayakan sesama perempuan lainnya. Mari kita bersama-sama terus dukung dan dorong pemberdayaan perempuan, utamanya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” imbuh Menteri Parekraf.