Lombok – 28 September 2024 – Jorge Martin mengatakan kecelakaan yang dialaminya saat keluar dari posisi terdepan di sprint MotoGP Indonesia “sulit dipahami” dan ingin memeriksa apakah ada masalah dengan tikungan tempat ia terjatuh.
Pembalap Pramac itu mendominasi babak kualifikasi dengan mencetak rekor putaran baru untuk mengklaim posisi terdepan pada balapan akhir pekan ini di Mandalika, dan berhasil lepas dari tekanan di barisan terdepan dalam 13 putaran sprint.
Setelah unggul hingga empat persepuluh menjelang akhir putaran pertama, Martin kemudian terjatuh di Tikungan 16, yang membuat Francesco Bagnaia mengambil alih di depan dan meraih kemenangan penting.
Martin bangkit kembali dan finis di posisi ke-10. Keunggulannya dalam kejuaraan kini terpangkas dari 24 poin menjadi 12 poin setelah Sprint Race hari Sabtu, 28 September 2024.
“Yah, Anda bisa lihat saya jatuh. Sulit untuk memahami mengapa saya jatuh. Saya memeriksanya dan semuanya normal,” katanya seperti dikutip dari Crash.net.
“Jadi, pasti ada sesuatu yang perlu diubah. Saya akan menelaahnya lebih dalam dan memahaminya agar tidak membuat kesalahan yang sama di kemudian hari.”
Ban belakang Michelin 2024 memiliki kecenderungan untuk lebih menekan bagian depan saat pengereman karena cengkeraman yang lebih baik yang diberikannya. Namun menyebabkan sejumlah kecelakaan musim ini.
Sebelum insiden itu, Martin tidak yakin hal ini terjadi padanya pada hari Sabtu, dan ia merrasa tidak berada di batas kecepatan.
“Jika ini teorinya, kualifikasi bisa jauh lebih buruk. Saya merasa kualifikasi baik-baik saja dan saya merasa semuanya baik-baik saja dalam balapan.”
“Saya terjatuh dan finis di posisi ke-10 setelah menyalip 10 pembalap atau lebih. Jadi, tentu saja, saya harus mengubah set-up untuk beradaptasi dengan ban, tetapi sekarang keseimbangannya tampak baik-baik saja.”
Menduga Kondisi Aspal Jadi Penyebab
Martin masih tak percaya dengan kecelakaan itu. Sebab, ia merasa sepanjang akhir pekan ini semuanya berjalan baik dan mampu langsung melesat sejak putaran pertama.
“Dan selama balapan, sepertinya saya kesulitan memanaskan ban. Jadi, agak aneh. Namun setelah itu, ban bekerja dengan baik.”
Dia sekarang ingin memeriksa tikungan kedua terakhir dari lokasi balapan di Indonesia karena dia merasa kemungkinan ada masalah pada aspalnya yang menyebabkan dirinya terjatuh.
“Saya pikir ada yang aneh di bagian lintasan itu. Simon (Crafar) sudah memberitahu saya dua hari lalu dan saya benar-benar memperhatikan hal itu, berusaha untuk berhati-hati.”
Ia akan mencoba hal lain agar insiden yang sama tak terulang pada Grand Prix hari Minggu. “Hal yang harus dilakukan adalah melakukannya dengan sedikit pelan dan menjaga sedikit jarak, lalu melaju di sisa lintasan,” ujarnya.