JAKARTA, 28 Oktober 2025 – Lonjakan harga emas dunia yang menembus USD 4.300 per troy ounce mencatat sejarah baru di pasar global. Di tengah ketidakpastian ekonomi dan tekanan inflasi, emas kembali menjadi aset pelindung nilai yang paling diminati.
Namun, tingginya harga logam mulia ini bukan berarti masyarakat kecil kehilangan kesempatan untuk berinvestasi.
Lewat LAKUEMAS, platform jual-beli emas digital yang diawasi Bappebti, siapa pun kini bisa memulai investasi hanya dengan Rp50.000 melalui aplikasi di smartphone. Tanpa perlu menyimpan emas fisik, pengguna dapat membeli, menjual, atau bahkan mengirim emas ke sesama pengguna secara instan dan aman.
Brand Manager LAKUEMAS, Esther Napitupulu, mengatakan bahwa tren kenaikan harga emas seharusnya tidak membuat masyarakat ragu untuk mulai berinvestasi.
“Melihat harga emas di atas USD 4.300 memang tampak menakutkan bagi pemula. Tapi emas bukan soal menebak harga, melainkan menjaga nilai aset agar tetap kuat terhadap inflasi,” ujarnya.
Menurut Esther, emas selalu menjadi instrumen penyimpan nilai (store of value) yang terbukti stabil sepanjang sejarah. Karena itu, waktu terbaik untuk mulai berinvestasi bukanlah saat harga rendah, melainkan saat seseorang siap membangun portofolio secara konsisten.
“Bukan tentang kapan harga emas naik, tapi kapan kamu mulai berinvestasi,” tegasnya.
LAKUEMAS menghadirkan solusi investasi emas digital dengan spread harga rendah, sistem harga real-time, dan fitur jual-beli instan. Semua transaksi dilindungi oleh sistem keamanan berlapis dan tersertifikasi oleh lembaga resmi. Emas digital pengguna disimpan di lembaga kustodian ICDX, memastikan transparansi dan keamanan penuh.
Platform yang telah terdaftar di Bappebti sejak 2022 (No. SK. 002/BAPPEBTI/P-ED/02/2022) dan PSE Kementerian Kominfo ini menjadi jembatan bagi masyarakat, khususnya generasi muda, untuk mulai berinvestasi emas dengan cara modern dan terjangkau.
“Dengan teknologi digital, investasi emas kini semudah menabung. Hanya butuh niat dan konsistensi,” tambah Esther.